Ikan Picu Inflasi Di Kota Penghasil Ikan

id ikan, picu inflasi, di kota, penghasil ikan

 Ikan Picu Inflasi Di Kota Penghasil Ikan

Sambungan dari hal 1 ..

Batasi Antarpulau

Salah satu langkah antisipasi yang akan dilakukan Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Sulawesi Tengah untuk mengamankan pasokan ikan segar ke Kota Palu adalah membatasi antarpulau ikan oleh nelayan "andon" (antarpulau).

"Kami akan meminta semua Kepala Dinas KP kabupaten untuk mengurangi sementara penerbitan izin kepada nelayan andon, agar semua nelayan bisa membongkar hasil tangkapannya di pelabuhan-pelabuhan perikanan di daerah ini, utamanya PPI Dongala," kata Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Pelabuhan Perikanan DKP Sulteng Agus Sudaryanto yang dihubungi terpisah di Kota Palu, Senin.

Agus mengakui hasil tangkapan nelayan yang masuk ke pelabuhan perikanan Donggala selama beberapa pekan terakhir memang terjadi penurunan yang signifikan sehingga suplai ikan ke pasar Kota Palu ikut merosot. Akibatnya harga jual melonjak.

Menurut pemantauan Antara, harga jual ikan segar di pasar Masomba naik sampai hampir dua kali lipat. Ikan jenis katamba dan layang yang paling disukai warga misalnya, biasanya dijual Rp10.000 per kilogram, kini naik menjadi Rp15.000 sampai Rp18.000/kg.

Penurunan produksi ikan itu, menurut Agus, sebenarnya bukan karena faktor cuaca, sebab cuaca di Selat Makassar akhir-akhir ini cukup bersahabat, tetapi kemungkinan karena migrasi ikan sehingga hasil tangkapan ikan pelagis menurun.

"Di lain pihak, nelayan pemancing tuna mengalami panen besar. Kalau sebelumnya setiap kapal pemancing tuna bertonase 3 GT menghasilkan 10-an ekor tuna setiap hari, kini bisa menangkap 30-an ekor. Ukurannya pun besar-besar, rata-rata di atas 40 kg/ekor," ujarnya.

Ia mengaku belum mengetahui persis apakah terjadi migrasi besar-besaran nelayan dari menangkap ikan pelagis ke memancing ikan tuna, sehingga terjadi penurunan produksi ikan pelagis, namun meskipun ada migrasi itu kecil dan pengaruhnya pada produksi tidak akan besar.

Begitu juga dengan nelayan andon, kata Agus, selama ini sejumlah kapal nelayan Sulteng membawa ikan hasil tangkapan mereka ke Bontang, Kalimantan Timur, namun jumlahnya tidak terlalu besar jika dibandingkan ikan yang dibongkar di PPI Dongala.

"Akan tetapi, untuk menjaga agar volume pasokan ikan ke Kota Palu memadai demi menekan inflasi, kami akan mengurangi pengiriman ikan ke luar daerah oleh nelayan andon, bahkan kalau bisa menghentikan untuk sementara sampai posisi kita stabil," ucapnya.

Ia juga mengaku khawatir akan terjadi penurunan produksi ikan segar pada Juni 2015 ini sehubungan dengan bulan Ramadhan. Alasannya, setiap kali memasuki Ramadhan, para nelayan biasanya tidak turun melaut satu minggu menjelang 1 Ramadhan dan satu pekan memasuki ibadah puasa.

Namun kami akan mendekati para nelayan yang berkegiatan di PPI Donggala yang berjumlah sekitar 1.000 orang, agar tetap aktif melaut selama bulan Ramadhan, karena sesuai siklus tahunan, muli Juni ini, selat Makassar akan memasuki masa-masa panen ikan yang besar.