Pekanbaru, (Antarariau.com) - Satu dari tiga pasien terduga terjangkit Middle East Respiratory Syndrome Coronavirus (MERS-CoV) di Kota Pekanbaru, Riau, diperbolehkan pulang ke rumah karena diagnosa dokter manyatakan kondisinya sudah membaik.
"Meski potensi MERS-CoV masih ada, namun sudah bisa pulang mengingat ruang isolasi tidak nyaman bagi pasien dan hasil pemeriksaan terkini sudah normal, tidak ada demam lagi, malah bisa main futsal didalam ruangan," kata dr. Azizman Saad, dokter spesialis paru yang menangani pasien terduga MERS-Cov, di Pekanbaru, Rabu.
Ia menjelaskan, satu terduga berinisial AT dinyatakan sudah bisa pulang pada Kamis (8/5) setelah dua hari dirawat khusus di ruang isolasi RS Awal Bros, Pekanbaru.
Pasien berusia 42 tahun itu sebelumnya menderita gejala panas tinggi dan sesak nafas setelah pulang Umroh pada 3 Mei lalu, dan sempat dirawat di RS Eka Hospital sebelum dirujuk ke RS Awal Bros.
Meski begitu, Azizman mengatakan pasien akan tetap diobservasi dengan ketat meski sudah keluar dari rumah sakit karena hasil sampel Swap (lendir) dan darah belum dikeuarkan oleh Laboratorium Kementerian Kesehatan di Jakarta.
"Pasien masih diobservasi ketat sambil menunggu hasil pemeriksaan sampelnya," kata Azizman.
Sedangkan, dua pasien terduga MERS-CoV lainnya kini masih dirawat di ruang isolasi RSUD Arifin Achmad Pekanbaru sejak Selasa lalu (6/5), yakni pasien berinisial Z (65) dan MS (48).
Menurut Azizman, pasien Z didiagnosa memiliki penyakit paru yang kronis dan tingkat leukosit tinggi. Pasien tersebut juga mengalami gejala sesak dan demam setelah pulang Umroh tanggal 1 Mei lalu.
Ia mengatakan, kondisi keduanya kini mulai membaik namun belum diperbolehkan pulang.
"Hasil pemeriksaan sampel dari Kemenkes Jakarta paling tidak butuh seminggu untuk hasilnya baru bisa diketahui," kata Azizman.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Riau Zainal Arifin meminta masyarakat tidak perlu panik dengan adanya tiga terduga MERS-CoV di Pekanbaru. Menurut dia, pengisolasian terhadap pasien merupakan prosedur preventif yang wajib.
"Ini bentuk kehati-hatian agar kita tidak terlambat dalam penanganan kasus ini," ujarnya.
Zainal Arifin menambahkan, pemerintah daerah juga memperketat pemeriksaan kesehatan bagi warga yang baru pulang dari Timur Tengah, khususnya jamaah Umroh. Ia mengatakan semua pintu masuk di Bandara dan pelabuhan akan diberlakukan pemeriksaan pemindaian suhu badan (termoscanner) mulai 7 April 2014.
Berita Lainnya
Hasil uji sampel pasien meninggal terduga COVID-19 Dumai belum keluar, begini penjelasannya
24 March 2020 16:46 WIB
Satu WNA Malaysia terduga COVID-19 dirawat di ruang isolasi di Riau
19 March 2020 19:52 WIB
Gubernur Riau: Sembilan pasien terduga COVID-19 hasilnya negatif
16 March 2020 20:10 WIB
FOTO - Pasien terduga COVID-19 di Dumai negatif
14 March 2020 20:11 WIB
Tujuh pasien di Riau dinyatakan negatif COVID-19, begini penjelasannya
14 March 2020 18:51 WIB
Hasil laboratorium negatif, satu pasien terduga corona di Inhil pulang
13 March 2020 22:03 WIB
Satu terduga COVID-19 di RSUD Pekanbaru sudah diperbolehkan pulang, begini penjelasannya
10 March 2020 17:04 WIB
Pasien terduga COVID-19 di Riau bertambah jadi delapan orang, begini penanganannya
10 March 2020 14:58 WIB