Rengat, (antarariau.com) - Situs dan cagar budaya kota lama perlu mendapatkan perhatian khusus, karena komplek ini merupakan situs bersejarah terdapatnya ratusan makam diantaranya eks Raja Indragiri agar bukti sejarah bisa terpelihara dan diketahui generasi muda.
Kordinator juru pelihara cagar budaya Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Batusangkar wilayah kerja Sumbar - Riau dan Kepulauan Riau Saharan di Rengat, menyatakan komplek makam ini perlu dipelihara dan dapat perhatian pemerintah propinsi dan Kabupaten sehingga terlihat rapi serta bersih.
Dikatakannya, Kawasan cagar budaya komplek makam raja-raja Indragiri di Desa Kota Lama Kecamatan Rengat Barat Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu) ini perlu diberdayakan semaksimal mungkin.
Hal itu disebabkan situs yang terletak di atas lahan seluas 16,19 hektare itu belum ditetapkan menjadi cagar budaya milik Inhu. Sementara Cagar Budaya ini merupakan satu-satunya yang masih tertata dengan rapi dan dijadikan masyarakat sebagai tempat wisata serta disekitar komplek terdapat danau yang begitu indah.
Ia menyatakan Pemerintah Kabupaten Indragiri Hulu perlu membuat suatu Perda khusus tentang pengelolaan komplek ini, agar pengelolaannya dilakukan lebih teratur.
"Minimal Peraturan Bupati (Perbup). Selanjutnya menetapkan bahwa kawasan cagar budaya tersebut adalah menjadi kawasan cagar budaya kabupaten/kota Indragiri Hulu," ujar Saharan.
Selanjutnya, situs itu diusulkan menjadi cagar budaya provinsi serta menjadi cagar budaya nasional. Jika perlu kawasan tersebut dapat diusulkan menjadi world heritage (warisan dunia) sehingga sejarah masa lalu yang terdapat di Kabupaten Inhu dapat terinventarisir dengan benar dan baik.
Diterangkan Saharan, di Makam Kota Lama ini terdapat makam Raja Narasinga II bergelar Paduka Maulana Sri Sultan Alaudin Iskandarsyah Johan Zirullah Fil Alam (Sultan Kerajaan Indragiri ke-4) setelah pusat Kerajaan Indragiri Pematang Tua (Pekan Tua) dipindahkan ke negeri Meduyan (Kota Lama).
Selain itu juga terdapat makam putranya bernama Usuluddin (Sultan Indragiri Kelima), makam Sultan Kesedangan Indragiri (Ahmad Alam Syaputra) yang diangkat menjadi Raja Ibadah, Makam Datuk Bendahara Raja Usman Fadillah Mangku Bumi Indragiri yang pernah dinobatkan menjadi Sultan Indragiri ke-15," jelasnya.
Terdapat juga makam Panglima Andi Sumpu Muhammad Jukse Besi, Panglima Narasinga II, Makam Jendral Verdicho Marloce, panglima perang Kerajaan Portugis yang ditawan oleh Raja Narasinga II ketika Perang Daek Lingga (Malaka) merebut Kota Malaka dari kekuasaan Portugis. Selanjutnya, dibawa ke Indragiri hingga wafatnya dan dimakamkan di Kota Lama. (Asripilyadi)
Berita Lainnya
DAS Indragiri perlu perhatian serius antisipasi longsor
19 March 2022 18:25 WIB
Izin Tak Lengkap Menara Telekomunikasi Disegel Aparat
03 April 2017 15:30 WIB
Jokowi Jenguk Anggota Dewan Pertimbangan Presiden Hasyim Muzadi
15 March 2017 11:05 WIB
Pemko Batu Alokasikan Rp4,3 Miliar Untuk Bantu Ibu Hamil
07 February 2017 10:50 WIB
Liburan Imlek, Pantai Selatbaru di Bibir Selat Malaka Dipadati Pengunjung
29 January 2017 21:40 WIB
Jalani Pemeriksaan Di Imigrasi Pekanbaru, TKA Ilegal Mengaku Stres
18 January 2017 16:55 WIB
Pelajar Sekolah Di Inhil Banyak Yang "Ngelem"
13 January 2017 6:15 WIB