Peserta MTQ Riau Angkat Tema Korupsi

id peserta mtq, riau angkat, tema korupsi

Bengkalis, (antarariau.com) - Peserta Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) tingkat Provinsi Riau XXXI/2012 di Kabupaten Bengkalis untuk cabang Syarhil Quran mengangkat tema tentang masalah korupsi di Indonesia yang dianggap dapat membuat umat menjadi sengsara.

"Korupsi membuat umat menjadi sengsara dan malahan dilakukan oleh tokoh yang selama ini dikagumi," kata peserta dari Kabupaten Kuantan Singingi, Dirman, di Bengkalis, Jumat.

Peserta dari Kuantan Singingi itu terdiri dari Dirman, Reza Oktarini dan Marni Mulyani. Mereka mengangkat tema korupsi anggota DPRD Provinsi Riau, DPR RI, dan beberapa pimpinan daerah di Indonesia.

MTQ XXXI yang digelar di Kabupaten Bengkalis pada 12-19 Desember 2012 itu diikuti 720 peserta dari 12 kabupaten dan kota di Riau, seperti Kota Pekanbaru, Kota Dumai, Kabupaten Kampar, Kabupaten Rokan Hulu, Rokan Hilir, Bengkalis, Pelalawan, Kuantan Singingi, Indragiri Hilir, Indragiri Hulu, Kepulauan Meranti dan Kabupaten Siak.

Selain itu, pada acara pembukaan MTQ itu dimeriahkan pesta kembang api mulai pukul 22.48 WIB hingga pukul 23.17 WIB pada dua titik yakni di pinggir pelabuhan Bengkalis dan di panggung utama, jalan Ahmad Yani Bengkalis.

Pembukaan MTQ XXXI dilakukan oleh Gubernur Rusli Zainal dan dihadiri Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama, Tarmizi Tohor, Bupati Bengkalis, Herliyan Saleh dan para bupati dan wali kota se-Riau.

MTQ di Bengkalis mempertandingkan tujuh cabang yakni Tilawah, Tafsir, Khattil, Hifzil, Fahmil, Syarhil, dan Musyabaqah Menulis Ilmiah Quran (M2IQ).

Dirman mengatakan dalam ceramah pada lomba itu bahwa bila ada orang mencuri maka tangannya harus dipotong sesuai ajaran Islam.

Harta yang dimakan dari hasil korupsi itu adalah batil dan haram sehingga ada wacana untuk memiskinkan para koruptor adalah upaya terbaik.

Menurut dia, pelaku korupsi kebanyakan adalah kepala daerah dan tokoh yang selama ini dikagumi di Indonesia termasuk juga anggota dewan terhormat di Provinsi Riau.

Sementara itu, peserta dari Kabupaten Bengkalis mengangkat tema kekerasan di Indonesia seperti di Sigli, Aceh, di Lampung Selatan, Lampung dan di Poso yang menyebabkan umat kesulitan untuk menjalani ibadah.

Peserta tuan rumah itu mengatakan agar keragaman umat beragama bukan untuk bertikai melainkan salih bersatu dan menghargai.