Tabir Sejarah PD-II di Duri

id tabir sejarah, pd-ii di duri

Tabir Sejarah PD-II di Duri

Pekanbaru, (ANTARARIAU News) - Koordinator Duri Institute, Agung Marsudi, mengatakan sejarah Monumen Perang Dunia Kedua (PD-II) di Duri, Kabupaten Bengkalis, Riau, berawal ketika Chevron menemukan banyak tulang belulang terkubur saat proses pembuatan infrastruktur migas di Duri pada tahun 1950-an.

Kuat dugaan tulang belulang itu merupakan korban kerja paksa di zaman penjajah Jepang atau Romusha.

"Tulang belulang itu dipindahkan ke tempat dimana monumen untuk korban Perang Dunia itu berdiri. Saat itu perusahaan menyatakan bahwa mereka adalah korban Perang Dunia II," tegas Agung.

Pernyataan itu, lanjutnya, diperkuat dengan bukti bahwa Jepang saat itu mengambil alih fasilitas Migas di Duri hingga Minas dari Amerika Serikat saat Perang Dunia II. Bahkan, Jepang saat itu juga membangun rel kereta api karena menduga ada kandungan emas di Duri.

"Bukti rel kereta api masih ada di daerah Balai Raja yang dahulu dibangun oleh rakyat Indonesia hingga mengorbankan jiwa dan raganya," ujar Agung.

Monumen itu berada di tengah pemakaman, yang ada di Komplek Sago CPI tak jauh dari landasan helikopter. Tingginya sekitar tiga meter berupa beton dengan ubin hijau dan hitam yang bagian tengahnya berbentuk prisma segi empat. Bagian atas berbentuk persegi panjang dan ada tulisan berwarna emas dengan dua bahasa: "Monumen Korban Perang Dunia-II/Monument of World War-II Victim".

Namun, kini monumen itu hanya menjadi saksi bisu sejarah yang terbengkalai. Warnanya terlihat kusam dan huruf-huruf di monumen banyak yang terlepas.