Harga pinang kering Pekanbaru anjlok

id harga pinang, kering pekanbaru anjlok

Pekanbaru, (ANTARARIAU News) - Tingkat harga komoditas pinang kering di Pekanbaru, Riau, saat ini mengalami penurunan sangat tajam, dari posisi Rp9.500 per kg pada dua minggu yang lalu, kini anjlok menjadi hanya Rp4.500 per kg.

Wendri Afrizon, (37), seorang agen Pinang di Kota Pekanbaru, kepada ANTARA, Selasa (8/11) mengakui, anjloknya harga komoditas itu kali ini sangat buruk dibanding sebelum-sebelumnya.

"Dulu pernah juga harganya menurun, namun tidak sampai serendah ini. Situasi sekarang termasuk harga yang paling rendah-lah di Pekanbaru," ujarnya.

Wendri menyesalkan anjloknya harga pinang ini, apalagi sebagian masyarakat tidak mau menjual pinangnya kepada agen dengan harga yang murah.

"Masyarakat jadi enggan menjual pinangnya kepada kami, sebab harga yang kami beli tidak sesuai dengan yang mereka kehendaki. Itu sebabnya, masyarakat kini lebih memilih menyimpan pinangnya sampai menunggu harga pinang normal seperti sebelumnya," ungkapnya.

Wendri memprediksi, harga pinang kemungkinan kembali normal seminggu setelah Hari Raya Idul Adha 1432 H.

Karena, menurutnya, anjloknya harga pinang ini tidak terlepas juga akibat permainan agen-agen besar jelang hari-hari raya.

"Yang merasakan (dampaknya), kita di bawah ini, agen-agen kecil seperti kami ini dan masyarakat pemilik pinang itu sendiri," tuturnya lagi.

Ia menambahkan, biasanya dalam seminggu dia bisa membeli pinang warga lebih dari 200 kg. Namun, akibat anjloknya harga pinang ini, dia hanya dapat 50 kg seminggu.

Sebetulnya, lanjutnya, bukan saja harga pinang yang anjlok, akan tetapi hampir seluruh hasil produksi perkebunan mengalami penurunan.

"Seperti harga kelapa sawit, kakau dan karet. Karenanya saya berharap, dalam waktu dekat harga hasil perkebunan kembali membaik seperti sebelumnya," ujar Wendri Afrizon.